Setia
Di suatu hutan yang luas, hiduplah berbagai binatang dengan damai.
Mereka menjalani hidup seperti biasa, predator memangsa buruannya, dan
buruannya harus dapat lepas dari jeratan sang pemangsa.
Akan tetapi mereka semua tidak melanggar sebuah sumpah yang telah
ditetapkan oleh para leluhur mereka. Sumpah tersebut berbunyi :
1. Kami Warga Hutan mengaku bertumpah darah
yang satu, tanah air Hutan
2. Kami Warga Hutan mengaku berbangsa yang
satu, bangsa Hutan
3. Kami Warga Hutan menjunjung tinggi bahasa
persatuan, bahasa Hutan
Sebelum
Sumpah terebut dibuat, banyak terjadi peperangan antar binatang dalam hutan
tersebut. Namun, setelah sumpah tersebut dibuat, kehidupan di hutan semakin
tenang, tidak ada permasalahan besar yang terjadi di sana.
Kedamaian
tersebut terus terjaga, sampai suatu hari, muncul seekor singa muda bernama
Dimas. Dia berjiwa pemberontak, arogan, serta sombong. Dia berencana untuk
melakukan perubahan terhadap sistem yang dianut oleh Hutan tersebut.
Dia berhasil
mengumpulkan sebuh pasukan besar, terdiri atas predator-predator tertangguh di
Hutan tersebut. Dimas dan pasukannya mengadakan sebuah pertemuan rahasia,
membahas cara mereka membuat Hutan tersebut menjadi daerah kekuasaan mereka.
Setelah melalui
berbagai pertimbangan, mereka memutuskan bahwa pengambilan aih Hutan tersebut
dapat dilaksanakan dengan melakukan satu hal. Yaitu membunuh Para Tetua, dan
menyebarkan berita tersebut, kemudian memaksa binatang lainnya untuk memilih
mereka sebagai Pemimpin Baru di Hutan
tersebut.
Tanpa
disadari, rencana mereka bocor. Salah seekor binatang yang sedang melewati
tempat pertemuan mereka tanpa sengaja mendengar isi daripercakapan mereka, dan
langsung memberitahukan hal tersebut kepada pihak yang berwenang.
Pihak yang
berwenang pun langsung bertindak dengan tegas. Mereka mempersiapkan armada
mereka, para binatang remaja, untuk melawan para pemberontak di Hari-H. Seluruh
persenjataan disiapkan, fisik dan mental para prajurit dipersiapkan. Sehingga,
dapat dilihat bahwa kedua belah pihak memiliki kekuatan yang sama.
Hari-H pun
datang. Peperangan dimulai oleh para pemberontak. Karena memiliki kekuatan yang
sama, kemenangan sulit untuk didapatkan. Sehingga terjadilah peperangan yang
sengit. Akan tetapi, karena didorong oleh semangat Sumpah Hutan, para Prajurit
Muda berhasil menumpas para pemberontak.
Kemudian,
untuk mengingat kejadian terebut, sehari setelah para pemberontak tersebut
berhasil ditumpas, hari tersebut dikenang sebagai Hari Kesaktian Sumpah Hutan.
Hutan
tersebut pun kembali hidup dengan tenang dan damai.
Nyyyaaaw
BalasHapusNgeeenggg ngeeengg
BalasHapus╭☞ ͡° ͜ʖ ͡° ╭☞
BalasHapusAwas ada sulee
BalasHapuswahh bagus sekali ceritanya! sangat bermanfaat!
BalasHapus